Dasar-dasar Psikologi Konseling Pendekatan Psikoanalitik | |
Pandangan tentang manusia
Tiga aliran utama psikologi adalah psikoanalitik, yang dikemukakan
oleh Sigmund Freud, yang kedua adalah behaviorisme, dan yang ketiga
adalah psikologi eksistensial-humanistik.
Psikoanalitik adalah sebuah model perkembangan kepribadian, filsafat tentang sifat manusia, dan metode terapinya. Sumbangan dari teori psikoanalitik tentang pandangan manusia :
Menurut teori psikoanalitik, struktur kepribadian terdiri dari tiga sistem, suatu kesatuan yang saling berhubungan :
Pandangan tentang sifat manusia Pandangan freudian tentang sifat manusia adalah pesimistik, deterministik, mekanistik, dan reduksionistik. Manusia dideterminasi oleh kekuatan rasional, motivasi tak sadar, dorongan biologis dan naluriah karena peristiwa psikoseksual yang terjadi pada lima tahun pertama kehidupan. Menurut pandangan freudian ortodoks, dinamika kepribadian terdiri dari cara energi dibagikan kepada id, ego, dan superego. Karena energi psikis terbatas, maka suatu sistem menguasai energi tersedia dan mengorbankan yang lain. Freud juga menekankan peran naluri – naluri, yang bersifat bawaan dan biologis. Freud menekankan naluri-naluri seksual dan impuls-impuls agresif.ia melihat tingkah laku sebagai determinasi oleh hasrat memperoleh kesenangan dan menghindari kesakitan. Manusia memiliki naluri-naluri kehidupan maupun naluri-naluri kematian. Menurut Freud segenap kehidupan adalah kematian, kehidupan tidak lain adalah jalan melingkar kearah kematian.
Kesadaran dan Ketaksadaran
Konsep tentang kesadaran dan ketaksadaran merupakan kunci-kunci untuk memahami tingkah laku dan masalah-masalah kepribadian.Ketaksadaran tak bisa dipelajari secara langsung hanya dapat dipelajari dari tingkah laku. Pembuktian kelinis guna membuktikan konsep ketaksadaran mencakup :
Ketaksadaran itu menyimpan pengalaman-pengalaman, ingatan-ingatan, dan bahan-bahan yang direpresi. Kebutuhan-kebutuhan dan motivasi-motivasi yang tak bisa dicapai, yakni terletak di luar kesadaran juga berada di luar daerah kendali. Oleh karena itu sasaran terapi opsikoanalitik adalah membuat motif-mtif tak sadar menjadi disadari. Proses-proses tak sadar adalah akar segenap gejala dan tingkah laku neurotik. Dari perspektip ini “penyembuhan” adalah upaya menyingkap makna gejala-gejala, sebab-sebab tingkah laku, dan bahan-bahan yang direpresi yang merintangi fungsi psikologis yang sehat. Kecemasan Pandangan psikianalitik tentang sifat manusia adalah memahami konsep kecemasan. Kecemasan adalah suatu keadaan tentang yang memotivasi kita untuk berbuat sesuatu. Fungsinya adalah memperingatkan adanya bahaya ancaman yakni sinyal bagi ego yang akan terus meningkat jika tindakan-tindakan yang layak untuk mengatasi ancaman bahaya itu tidak diambil. Apabila tak bisa mengendalikan kecemasan melalui cara-cara yang rasional dan langsung, maka ego akan menandalkan cara-cara yang tidak realistis, yakni tingkah laku yang berorientasi pada pertahanan ego. Ada tiga macam kecemasan : kecemasan realistis, kecemasan neorotik, dan kecemasan moral. Kecemasan realistis adalah ketakutan terhadap bahaya dari dunia external dan taraf kecemasanya sesuai dengan derajat ancaman yang ada. Kecemasan neoritik adalah ketakutan terhadap tidak terkendalinya naluri-naluri yang menyebabkan seseorang melakukan sesuatu tindakan yang bisa mendatangkan hukuman bagi hati nurani sendiri. Orang yang hati nuraninya berkembang baik cenderung merasa berdosa apabila dia melakukan sesuatu yang berlawanan dengan kode moral yang dimilikinya. Mekanisme-mekanisme pertahanan ego Apabila ada konselor menangani resisten-resisten dan pertahanan-pertahanan, maka pemahaman atas sifat dan fungsi pertahanan ego menjadi penting. Mekanisme pertahanan ego itu membantu individu mengatasi kecemasan dan mencegah terkulanya ego. Pertahanan ego itu tidak selalu patologis dan bisa memiliki nilai penyesuaian jika tidak menjadi suatu gaya hidup untuk menghindari kenyataan. Pertahanan ego digunakan individu bergantung pada taraf perkembangan dan derajat kecemasan yang dialaminya. Mekanisme pertahanan sama-sama memiliki dua cirri : Menyangkal atas mendistorsi kenyataan. Bentuk – bentuk mekanisme pertahanan ego: Penyangkalan: Pertahanan melawan kecemasan dengan “menutup mata” terhadap keberadaan kenyataan yang mengancam. Individu menolak sejumlah aspek kenyataan yang membangkitkan kecemasan. Kecemasan atas orang yang dicintai, misalnya sering dimanifestasikan oleh penyangkalan terhadap fakta kematian. Proyeksi: Mengalamatkan sifat – sifat tertentu yang tidak bias diterima oleh ego kepada orang lain. Misalnya ia mengutuk orang yang berbuat jahat dan menyangkal bahwa ia mempunyai sifat jahai itu. Fiksasi: Menjadi “terpaku” pada tahap – tahap pengembangan yang lebih awal karena menggambil langkah ke tahap selanjutnya bias menimbulkan kecemasan. Regresi: Melangkah mundur ke fase perkembangan yang lebih awal yang tuntutanya tidak terlalu besar. Rasionalisasi: Menciptakan alas an – alas an yang “baik” guna menghindarkan ego dari cedera. Memalsukan diri sehinga menyatakaan yang mengecewakan menjadi tidak begitu menyakitkan. Misal : orang yang ditingal pacarnya. Sublimasi: Menggunakan jalan keluar yang lebih tinggi atau secara sosial lebih dapat diterima bagi dorongan – doronganya. Contohnya dorongan agresife yang ada pada seseorang bias disalurkan dalam aktifitas olah raga. Displacement: Mengarahkan energi kepada objek atau orang lain apabila objek asal atau orang yang sesungguhnya tidak bisa dijangkau. Misalnya seorang anak ingin menendang orang tuanya kemudian menendang adiknya atau kucing. Represi: Melupakan isi kesadaran yang traumatis atau bias membangkitkan kecemasan ; mendorong kenyataan yang tidak bias diterima kepada ketak sadaran, atau menjadi tak menyadari hal – hal yang menyakitkan. Apa itu eksistensialisme ? Eksistensialisme adalah filsafat manusia yang melihat manusia sebagai suatu ADA DI DUNIA (= in-der-welt-sein), manusia dipandang sebagai suatu ADA PADA DUNIA (= etre-au-monde). Manusia tidak terpisahkan dari dunia, ia merupakan suatu struktur pada dunia dengan fungsi memberi arti kepada dunia itu. Apakah arti dunia tanpa manusia ? Manusia mengartikan dunia dan dengan demikian dapat menggunakannya atau menyalah gunakanya. Ia megerti dirinya sendiri dan mengerti manusia lain, ia bisa mamahami alam sekitarnya serta manfaat dari alam sekitarnya itu. Berkat pengertiannya itu ia bisa melihat dunia itu sebagai kawan yang Bisa membahagiakanya atau sebagai lawan yang dapat membinasahkannya, begitulah dunia itu dihadapinya. Manusia yang ada di-dunia itu adalah konkrit. Dan manusia konkrit itu ialah yang ADA-DI-SINI dan SEKARANG (-here and now). Pada manusiayang penuh kemalangan atau misere didunia itu MELAKAT struktur –struktur menyedihkan yang oleh Martin Herdegger number segala macam masalah dan merupakn pokok malapetaka manusiawi. Filsuf eksistensialis Ludwig Binswanger memandang dunia, manusia itu dari tiga aspek yang disebutnya DUNIA-SENDIRI (= Eigonwelt), DUNIA-SESAMA = Mitwelt) dan DUNIA-SEKITAR (= Umwelt). Dalam dunia sendiri manusia sering menghidupi kemuakan, kesepian, ketelemparan, situasi batas, kesedihan, kebodohan, keputusaan, menghadapi dunia sesama manusia mengalami paksaan, teror, intimidasi, perkosaan, penghinaan, pengobyekan, dunia sekitarnya melahirkan perang, kelaparan, kemiskinaan bencana alam. Semua hal dalam dunia manusia itu membuat manusia itu sendiri BERMASALAH; dan sering-sering ia tidak tahu bagaimana mengatasinya. Maka lahirlah dunia konseling, termasuk konseling eksistensial. Sumber http://rizarulham.wordpress.com/2009/10/07/dasar-psikologi-konseling-pendekatan-psikoanalitik/ | |
Home » Posts filed under Psikologi
Tampilkan postingan dengan label Psikologi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Psikologi. Tampilkan semua postingan
KONSEP DASAR PSIKOLOGI PERKEMBANGAN | |
A.
Pengertian Psikologi
Psikologi berasal dari bahsa Yunani kuno yaitu dari kata “psyche” yang
berarti jiwa, roh atau nafas hidup dan “logos” yang berarti ilmu atau studi.
Jadi secara harfiah atau etimologi psikologi berarti ilmu/studi tentang jiwa,
roh, atma atau tentang nafas hidup. Dewasa ini, psikologi tidak lagi diartikan
sebagai ilmu pengetahuan tentang jiwa atau roh, karena jiwa adalah sangat
abstrak, tidak dapat dilihat dengan panca indra, sehingga tidak ada seorangpun
yang tahu tentang jiwa.
Mussen dan Rosenzwieg (1975) dalam E. Usman Efendi dan Juhaya, S. Praja (1985) “the study of mind” atau ilmu yang
mempelajari tentang pikiran. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, kata
mind berubah menjadi tingkah laku. Sehingga psikologi didefinisikan sebagai
“Ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku manusia”.
L.Crow, A.Crow (terjemahan Abd. Abror, 1989) mendefinisikan psikologi
sebagai berikut : “psychology is the
study of human behaviour and human relationship”. Dari definisi tersebut, yang
dipelajari psikologi adalah tingkah laku manusia yaitu interaksi manusia dengan
dunia sekitarnya, baik yang berupa manusia lain (human relationship) maupun
yang bukan manusia; hewan, iklim, kebudayaan dan sebagainya.
Sertain (dalam M.Ngalim Purwanto, 1984) Psychology is the scientific
study of behavior of living organism, with special attention given to human
behavior. (secara bebas diterjemahkan, psikologi adalah ilmu yang mempelajari
tingkah laku organisme yang hidup, terutama tingkah laku manusia). Berdasarkan
definisi psikologi tersebut, maka psikologi dapat diartikan sebagai ilmu
pengetahuan yang mempelajari dan mengkaji tingkah laku manusia dalam hubungan
dengan lingkungan.
Dalam
pengertian tersebut diatas, terdapat beberapa unsur yaitu :
1.
Ilmu pengetahuan; yaitu suatu kumpulan pengetahuan yang
tersusun secara sistematis dan mempunyai metode tertentu yang bersifat ilmiah.
2.
Tingkah laku; yaitu segala manifestasi hayati yang
meliputi tingkah laku kognitif, afektif, konatif dan motorik.
3. Lingkungan; yaitu tempat dimana manusia
hidup, berinteraksi, menyesuaikan dirinya dan mengembangkan dirinya. Secara
garis besar lingkungan dibedakan atas lingkungan dalam (internal environment)
dan lingkungan luar (external environment).
B.
Bidang / cabang kajian psikologi
1.
Psikologi teoritis; yaitu psikologi yang bertujuan
untuk mengembangkan psikologi secara teori. Artinya untuk menemukan dan
mengembangkan teori-teori tentang tingkah laku individu:
a.
Psikologi umum :
yaitu suatu cabang psikologi yang mempelajari tingkah laku individu
secara umum yang meliputi semua usia jenis kelamin dan kelompok.
b.
Psikologi khusus :
1)
Psikologi perkembangan.
2)
Psikologi sosial
3)
Psikologi Abnormal
4)
Psikologi Eksperimen
5)
Psikologi Differensial
6)
Psikologi Kepribadian
2.
Psikologi praktis : yaitu psikologi yang mempelajari
tingkah laku individu dalam bidang tertentu dan bertujuan menemukan
prinsip-prinsip psikologi untuk keperluan pemecahan masalah-masalah praktis
dalam kehidupan. Termasuk ke dalam psikologi praktis antara lain :
1)
Psikologi Pendidikan
2)
Psikologi Klinis
3)
Psikologi Kriminal
4)
Psikologi Industri
C.
Pengertian Psikologi Perkembangan
Psikologi perkembangan mempelajari dan mengkaji perubahan-perubahan
intra individual dan perubahan-perubahan inter individual. Para
ahli psikologi perkembangan mempelajari perubahan yang mencakup seluruh rentang
kehidupan mulai dari pembuahan sampai akhir hayat.
Psikologi perkembangan diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tingkah
laku individu dalam proses perkembangannya, yang dipelajari adalah proses
perkembangan sebagai salah satu factor yang mempengaruhi tingkah laku individu.
Sesuai dengan fase-fase dalam perkembangan individu, maka terdapat pengkhususan
pengkajian dalam psikologi perkembangan yaitu psikologi perkembangan anak,
psikologi perkembangan remaja, psikologi perkembangan orang dewasa dan
psikologi perkembangan usia lanjut.
D.
Metode-metode dalam Psikologi Perkembangan
Psikologi sebagai ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri dalam
mengumpulkan data dan informasinya telah
menggunakan metode-metode ilmiah.
Adapun metode-metode yang digunakan dalam psikologi perkembangan antara
lain adalah :
1)
Metode eksperimen (experimen method); metode ini
merupakan metode yang paling teliti dalam mengumpulkan data/informasi, karena
eksperimen merupakan pengamatan yang terkontrol dan biasanya dilaksanakan dalam
labolatorium.
2)
Metode perkembangan (developmental or genetic method);
yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan
dan pencatatan terhadap gejala-gejala yang dilakukan secara terus menerus
sepanjang pertumbuhan dan perkembangan yang terbagi :
a.
The longitudinal approach
b.
The cross-sectional approach
3)
Metode Observasi ;
a.
Observasi sekilas (incidental observation) disebut juga
introspeksi pengamatan diri atau pengamatan subjektif (instropection or self
observation or subjective observation) yaitu pengamatan yang dilakukan seorang
individu terhadap tingkah lakunya sendiri.
b. Observasi yang dilakukan dengan sengaja
dan sistematis.
4)
Metode
riwayat hidup atau klinis (the case history or clinical); yaitu suatu studi
melalui riwayat hidup yang penerapannya terbatas untuk memecahkan
masalah-masalah yang dihadapi individu. Tujuan metode ini adalah
diagnosis dan treatment.
5)
Metode tes (test method); merupakan instrumen
penelitian yan gpenting dlaamsikologi, tes digunakan untuk mengukur semua jenis
kemampuan seperti minat, bakat, prestasi sikap dan ciri kepribadian.
E.
Pentingnya Psikologi Perkembangan dalam Pendidikan
Pentingnya psikologi perkembangan dalam pendidikan
antara lain :
1) Sebagai pendidik, guru perlu mengetahui
perubahan-perubahan fisik, mental dan sosio emosional peserta didik.
2) Pengetahuan psikologi perkembangan berguna
bagi pendidik, guru untuk memperbaiki pribadi sendiri, yang harus menjadi
teladan bagi para peserta didiknya.
3) Dengan memahami psikologi perkembanganj,
dapat memudahkan pendidik guru dalam memodifikasi perangsang-perangsang
pendidikan dan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
| |
... ![]() |