windizone
Put your Code Adsense links Here

Club Motor | (1) Honda | (6) Komputer | (5) News | (3) Otomotif | (10) Psikologi | (2) Sejarah | (3) Video | (1)
Tampilkan postingan dengan label Psikologi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Psikologi. Tampilkan semua postingan

Dasar-dasar Psikologi Konseling Pendekatan Psikoanalitik

Pandangan tentang manusia Tiga aliran utama psikologi adalah psikoanalitik, yang dikemukakan oleh Sigmund Freud, yang kedua adalah behaviorisme, dan yang ketiga adalah psikologi eksistensial-humanistik.
Psikoanalitik adalah sebuah model perkembangan kepribadian, filsafat tentang sifat manusia, dan metode terapinya.
Sumbangan dari teori psikoanalitik tentang pandangan manusia :
  1. Kehidupan mental individu menjadi bisa dipahami dan pemahaman tentang sifat manusia pada peredaran penderitaan manusia.
  2. Tingkah laku sering ditentukan oleh faktor-faktor tak sadar.
  3. Perkembangan masa dini kanak-kanak berpengaruh kuat terhadap kepribadian masa dewasa.
  4. Teori psikoanalitik menyediakan kerangka kerja untuk memahami cara yang digunakan individu dalam mengatasi kecemasan dengan mengandaikan adanya mekanisme untuk menghindari kecemasan.
  5. Pendekatan psikoanalitik memberikan cara mencari keterangan dari ketaksadaran melalui analisis atas mimpi, resistensi, dan transferensi.
Konsep – konsep utama struktur kepribadian
Menurut teori psikoanalitik, struktur kepribadian terdiri dari tiga sistem, suatu kesatuan yang saling berhubungan :
  1. Id
Id adalah komponen biologis, bersifat tak sadar, tak logis, amoral, dan didorong oleh satu kepentingan, memuaskan kebutuhan naluriah sesuai asas kesenangan. Id merupakan sistem kepribadian yang orisinil, kepribadian tiap orang hanya terdiri dari id ketika dilahirkan.
  1. Ego
Ego adalah komponen psikologis dan memiliki kontak dengan dunia eksternal dari kenyataan. Ego mengendalikan kesadaran, berlaku realitas, dan berpikir logis serta merumuskan rencana tindakan bagi pemuasan kebutuhan. Ego adalah tempat bersemayam intelegensi dan rasionalitas yang mengawasi dan mengendalikan id.
  1. Superego
Superego adalah cabang moral dan hukum dari kepribadian yang membedakan apakah suatu tindakan baik atau buruk, benar atau salah. Superego merepresentasikan hal yang ideal dan mendorong kepada kesempurnaan. Superego berkaitan dengan imbalan – imbalan, contohnya perasaan bangga dan mencintai diri, dan hukuman – hukuman, contohnya perasaan berdosa dan rendah diri.
Pandangan tentang sifat manusia
Pandangan freudian tentang sifat manusia adalah pesimistik, deterministik, mekanistik, dan reduksionistik. Manusia dideterminasi oleh kekuatan rasional, motivasi tak sadar, dorongan biologis dan naluriah karena peristiwa psikoseksual yang terjadi pada lima tahun pertama kehidupan. Menurut pandangan freudian ortodoks, dinamika kepribadian terdiri dari cara energi dibagikan kepada id, ego, dan superego. Karena energi psikis terbatas, maka suatu sistem menguasai energi tersedia dan mengorbankan yang lain. Freud juga menekankan peran naluri – naluri, yang bersifat bawaan dan biologis.
Freud menekankan naluri-naluri seksual dan impuls-impuls agresif.ia melihat tingkah laku sebagai determinasi oleh hasrat memperoleh kesenangan dan menghindari kesakitan.
Manusia memiliki naluri-naluri kehidupan maupun naluri-naluri kematian.
Menurut Freud segenap kehidupan adalah kematian, kehidupan tidak lain adalah jalan melingkar kearah kematian.
Kesadaran dan Ketaksadaran
Konsep tentang kesadaran dan ketaksadaran merupakan kunci-kunci untuk memahami tingkah laku dan masalah-masalah kepribadian.
Ketaksadaran tak bisa dipelajari secara langsung hanya dapat dipelajari dari tingkah laku.
Pembuktian kelinis guna membuktikan konsep ketaksadaran mencakup :
  1. Mimpi-mimpi yang merupakan reprentasi-reprentasi simbolik dari kebutuhan-kebutuhan, hasrat-hasrat, dan konflik diluar tak sadar.
  2. Salah ucap atau lupa, misalnya terhadap nama yang dikenal
  3. Sugesti-sugesti pascahipnotik
  4. Bahan-bahan yang berasal dari teknik-teknik asosiasi bebas
  5. Bahan-bahan yang berasal dari teknik-teknik proyektif
Bagi Freud kesadaran merupakan bagian terkecil dari keseluruhan jiwa.seperti gunung es yang mengapung yang bagian terbesarnya barada di bawah permukaan air.
Ketaksadaran itu menyimpan pengalaman-pengalaman, ingatan-ingatan, dan bahan-bahan yang direpresi.
Kebutuhan-kebutuhan dan motivasi-motivasi yang tak bisa dicapai, yakni terletak di luar kesadaran juga berada di luar daerah kendali.
Oleh karena itu sasaran terapi opsikoanalitik adalah membuat motif-mtif tak sadar menjadi disadari.
Proses-proses tak sadar adalah akar segenap gejala dan tingkah laku neurotik.
Dari perspektip ini “penyembuhan” adalah upaya menyingkap makna gejala-gejala, sebab-sebab tingkah laku, dan bahan-bahan yang direpresi yang merintangi fungsi psikologis yang sehat.
Kecemasan
Pandangan psikianalitik tentang sifat manusia adalah memahami konsep kecemasan. Kecemasan adalah suatu keadaan tentang yang memotivasi kita untuk berbuat sesuatu.
Fungsinya adalah memperingatkan adanya bahaya ancaman yakni sinyal bagi ego yang akan terus meningkat jika tindakan-tindakan yang layak untuk mengatasi ancaman bahaya itu tidak diambil.
Apabila tak bisa mengendalikan kecemasan melalui cara-cara yang rasional dan langsung, maka ego akan menandalkan cara-cara yang tidak realistis, yakni tingkah laku yang berorientasi pada pertahanan ego.
Ada tiga macam kecemasan : kecemasan realistis, kecemasan neorotik, dan kecemasan moral.
Kecemasan realistis adalah ketakutan terhadap bahaya dari dunia external dan taraf  kecemasanya sesuai dengan derajat ancaman yang ada.
Kecemasan neoritik adalah ketakutan terhadap tidak terkendalinya naluri-naluri yang menyebabkan seseorang melakukan sesuatu tindakan yang bisa mendatangkan hukuman bagi hati nurani sendiri.
Orang yang hati nuraninya berkembang baik cenderung merasa berdosa apabila dia melakukan sesuatu yang berlawanan dengan kode moral yang dimilikinya.
Mekanisme-mekanisme pertahanan ego
Apabila ada konselor menangani resisten-resisten dan pertahanan-pertahanan, maka pemahaman atas sifat dan fungsi pertahanan ego menjadi penting.
Mekanisme pertahanan ego itu membantu individu mengatasi kecemasan dan mencegah terkulanya ego.
Pertahanan ego itu tidak selalu patologis dan bisa memiliki nilai penyesuaian jika tidak menjadi suatu gaya hidup untuk menghindari kenyataan.
Pertahanan ego digunakan individu bergantung pada taraf perkembangan dan derajat kecemasan yang dialaminya.
Mekanisme pertahanan sama-sama memiliki dua cirri :
Menyangkal atas mendistorsi kenyataan.

Bentuk – bentuk mekanisme pertahanan ego:
Penyangkalan:
Pertahanan melawan kecemasan dengan “menutup mata” terhadap keberadaan kenyataan yang mengancam. Individu menolak sejumlah aspek kenyataan yang membangkitkan kecemasan.
Kecemasan atas orang yang dicintai, misalnya sering dimanifestasikan oleh penyangkalan terhadap fakta kematian.
Proyeksi:
Mengalamatkan sifat – sifat tertentu yang tidak bias diterima oleh ego kepada orang lain. Misalnya ia mengutuk orang yang berbuat jahat dan menyangkal bahwa ia mempunyai sifat jahai itu.
Fiksasi:
Menjadi  “terpaku”  pada tahap – tahap pengembangan yang lebih awal karena menggambil langkah ke tahap selanjutnya bias menimbulkan kecemasan.
Regresi:
Melangkah mundur ke fase perkembangan yang lebih awal yang tuntutanya tidak terlalu besar.
Rasionalisasi:
Menciptakan alas an – alas an yang “baik” guna menghindarkan ego dari cedera. Memalsukan diri sehinga menyatakaan yang mengecewakan menjadi tidak begitu menyakitkan. Misal : orang yang ditingal  pacarnya.
Sublimasi:
Menggunakan jalan keluar yang lebih tinggi atau secara sosial lebih dapat diterima bagi dorongan – doronganya. Contohnya dorongan agresife yang ada pada seseorang bias disalurkan dalam aktifitas olah raga.
Displacement:
Mengarahkan energi kepada objek atau orang lain apabila objek asal atau orang yang sesungguhnya tidak bisa dijangkau.  Misalnya seorang anak ingin menendang orang tuanya kemudian menendang adiknya atau kucing.
Represi:
Melupakan isi kesadaran yang traumatis atau bias membangkitkan kecemasan ; mendorong kenyataan yang tidak bias diterima kepada ketak sadaran, atau menjadi tak menyadari hal – hal yang menyakitkan.
Apa itu eksistensialisme ?
Eksistensialisme adalah filsafat manusia yang melihat manusia sebagai suatu ADA DI DUNIA (= in-der-welt-sein), manusia dipandang sebagai suatu ADA PADA DUNIA (= etre-au-monde). Manusia tidak terpisahkan dari dunia, ia merupakan suatu struktur pada dunia dengan fungsi memberi  arti kepada dunia itu. Apakah arti dunia tanpa manusia ? Manusia mengartikan dunia dan dengan demikian dapat menggunakannya atau menyalah gunakanya.
Ia megerti dirinya sendiri dan mengerti manusia lain, ia bisa mamahami alam sekitarnya serta manfaat dari alam sekitarnya itu. Berkat pengertiannya itu ia bisa melihat dunia itu sebagai kawan yang
Bisa membahagiakanya atau sebagai lawan yang dapat membinasahkannya, begitulah dunia itu dihadapinya.
Manusia yang ada di-dunia  itu adalah konkrit. Dan manusia konkrit itu  ialah yang ADA-DI-SINI dan SEKARANG (-here and now).
Pada manusiayang penuh  kemalangan atau misere didunia itu MELAKAT struktur –struktur menyedihkan yang oleh Martin Herdegger number segala macam masalah dan merupakn pokok malapetaka manusiawi.  Filsuf eksistensialis Ludwig Binswanger memandang dunia, manusia itu dari tiga aspek yang disebutnya DUNIA-SENDIRI (= Eigonwelt), DUNIA-SESAMA = Mitwelt) dan DUNIA-SEKITAR (= Umwelt).
Dalam dunia sendiri manusia sering menghidupi kemuakan, kesepian, ketelemparan, situasi batas, kesedihan, kebodohan, keputusaan, menghadapi dunia sesama manusia mengalami paksaan, teror, intimidasi, perkosaan, penghinaan, pengobyekan, dunia sekitarnya melahirkan perang, kelaparan, kemiskinaan bencana alam.
Semua hal dalam dunia manusia itu membuat manusia itu sendiri BERMASALAH; dan sering-sering ia tidak tahu bagaimana mengatasinya. Maka lahirlah dunia konseling, termasuk konseling eksistensial.
Sumber http://rizarulham.wordpress.com/2009/10/07/dasar-psikologi-konseling-pendekatan-psikoanalitik/ 
... Read More

KONSEP DASAR PSIKOLOGI PERKEMBANGAN

A.     Pengertian Psikologi
Psikologi berasal dari bahsa Yunani kuno yaitu dari kata “psyche” yang berarti jiwa, roh atau nafas hidup dan “logos” yang berarti ilmu atau studi. Jadi secara harfiah atau etimologi psikologi berarti ilmu/studi tentang jiwa, roh, atma atau tentang nafas hidup. Dewasa ini, psikologi tidak lagi diartikan sebagai ilmu pengetahuan tentang jiwa atau roh, karena jiwa adalah sangat abstrak, tidak dapat dilihat dengan panca indra, sehingga tidak ada seorangpun yang tahu tentang jiwa.
Mussen dan Rosenzwieg (1975) dalam E. Usman Efendi dan Juhaya, S. Praja (1985) “the study of mind” atau ilmu yang mempelajari tentang pikiran. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, kata mind berubah menjadi tingkah laku. Sehingga psikologi didefinisikan sebagai “Ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku manusia”.
L.Crow, A.Crow (terjemahan Abd. Abror, 1989) mendefinisikan psikologi sebagai berikut :  “psychology is the study of human behaviour and human relationship”. Dari definisi tersebut, yang dipelajari psikologi adalah tingkah laku manusia yaitu interaksi manusia dengan dunia sekitarnya, baik yang berupa manusia lain (human relationship) maupun yang bukan manusia; hewan, iklim, kebudayaan dan sebagainya.
Sertain (dalam M.Ngalim Purwanto, 1984) Psychology is the scientific study of behavior of living organism, with special attention given to human behavior. (secara bebas diterjemahkan, psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku organisme yang hidup, terutama tingkah laku manusia). Berdasarkan definisi psikologi tersebut, maka psikologi dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari dan mengkaji tingkah laku manusia dalam hubungan dengan lingkungan.
Dalam pengertian tersebut diatas, terdapat beberapa unsur yaitu :
1.      Ilmu pengetahuan; yaitu suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis dan mempunyai metode tertentu yang bersifat ilmiah.
2.      Tingkah laku; yaitu segala manifestasi hayati yang meliputi tingkah laku kognitif, afektif, konatif dan motorik.
3.      Lingkungan; yaitu tempat dimana manusia hidup, berinteraksi, menyesuaikan dirinya dan mengembangkan dirinya. Secara garis besar lingkungan dibedakan atas lingkungan dalam (internal environment) dan lingkungan luar (external environment).
B.     Bidang / cabang kajian psikologi
1.      Psikologi teoritis; yaitu psikologi yang bertujuan untuk mengembangkan psikologi secara teori. Artinya untuk menemukan dan mengembangkan teori-teori tentang tingkah laku individu:
a.            Psikologi umum :  yaitu suatu cabang psikologi yang mempelajari tingkah laku individu secara umum yang meliputi semua usia jenis kelamin dan kelompok.
b.            Psikologi khusus :
1)      Psikologi perkembangan.
2)      Psikologi sosial
3)      Psikologi Abnormal
4)      Psikologi Eksperimen
5)      Psikologi Differensial
6)      Psikologi Kepribadian
2.      Psikologi praktis : yaitu psikologi yang mempelajari tingkah laku individu dalam bidang tertentu dan bertujuan menemukan prinsip-prinsip psikologi untuk keperluan pemecahan masalah-masalah praktis dalam kehidupan. Termasuk ke dalam psikologi praktis antara lain :
1)      Psikologi Pendidikan
2)      Psikologi Klinis
3)      Psikologi Kriminal
4)      Psikologi Industri
C.     Pengertian Psikologi Perkembangan
Psikologi perkembangan mempelajari dan mengkaji perubahan-perubahan intra individual dan perubahan-perubahan inter individual. Para ahli psikologi perkembangan mempelajari perubahan yang mencakup seluruh rentang kehidupan mulai dari pembuahan sampai akhir hayat.
Psikologi perkembangan diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tingkah laku individu dalam proses perkembangannya, yang dipelajari adalah proses perkembangan sebagai salah satu factor yang mempengaruhi tingkah laku individu. Sesuai dengan fase-fase dalam perkembangan individu, maka terdapat pengkhususan pengkajian dalam psikologi perkembangan yaitu psikologi perkembangan anak, psikologi perkembangan remaja, psikologi perkembangan orang dewasa dan psikologi perkembangan usia lanjut.
D.    Metode-metode dalam Psikologi Perkembangan
Psikologi sebagai ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri dalam mengumpulkan data dan  informasinya telah menggunakan metode-metode ilmiah.
Adapun metode-metode yang digunakan dalam psikologi perkembangan antara lain adalah :
1)      Metode eksperimen (experimen method); metode ini merupakan metode yang paling teliti dalam mengumpulkan data/informasi, karena eksperimen merupakan pengamatan yang terkontrol dan biasanya dilaksanakan dalam labolatorium.
2)      Metode perkembangan (developmental or genetic method); yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan dan pencatatan terhadap gejala-gejala yang dilakukan secara terus menerus sepanjang pertumbuhan dan perkembangan yang terbagi :
a.      The longitudinal approach
b.      The cross-sectional approach
3)      Metode Observasi ;
a.      Observasi sekilas (incidental observation) disebut juga introspeksi pengamatan diri atau pengamatan subjektif (instropection or self observation or subjective observation) yaitu pengamatan yang dilakukan seorang individu terhadap tingkah lakunya sendiri.
b.      Observasi yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis.
4)      Metode riwayat hidup atau klinis (the case history or clinical); yaitu suatu studi melalui riwayat hidup yang penerapannya terbatas untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi individu. Tujuan metode ini adalah diagnosis dan treatment.
5)      Metode tes (test method); merupakan instrumen penelitian yan gpenting dlaamsikologi, tes digunakan untuk mengukur semua jenis kemampuan seperti minat, bakat, prestasi sikap dan ciri kepribadian.
E.     Pentingnya Psikologi Perkembangan dalam Pendidikan
Pentingnya psikologi perkembangan dalam pendidikan antara lain :
1)      Sebagai pendidik, guru perlu mengetahui perubahan-perubahan fisik, mental dan sosio emosional peserta didik.
2)      Pengetahuan psikologi perkembangan berguna bagi pendidik, guru untuk memperbaiki pribadi sendiri, yang harus menjadi teladan bagi para peserta didiknya.
3)      Dengan memahami psikologi perkembanganj, dapat memudahkan pendidik guru dalam memodifikasi perangsang-perangsang pendidikan dan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

... Read More
previous